Senin, 17 Mei 2010

Gas Xenon Cegah Kerusakan Otak Bayi Karena Kurang Oksigen

Bristol, Inggris, Bayi yang terlahir kurang oksigen bisa membuat otaknya rusak. Kini ada salah satu cara untuk mencegah kerusakan otak akibat kondisi tersebut, yaitu dengan memberikan gas xenon.

Sebuah rumah sakit di Inggris menjadi yang pertama di dunia dalam melakukan perawatan ini untuk mencegah bayi yang baru lahir mengalami cedera otak.

Bayi beruntung yang mendapatkan perawatan gas xenon tersebut adalah Riley Joyce yang mengalami gangguan kekurangan oksigen saat dilahirkan. Riley memiliki kemungkinan 50 persen luka permanen di otak yang dapat menyebabkan cacat seperti cerebral palsy.

Gas xenon yang diberikan tersebut berfungsi untuk menghambat kematian sel saraf yang nantinya dapat menyebabkan kerusakan di otak dan menimbulkan kecacatan.

Proses ini dilakukan di St Michael's Hospital, Bristol, Inggris. Di tempat ini para tim spesialis telah merintis teknik cara mencegah cedera otak pada bayi yang mengalami kekurangan oksigen saat lahir akibat komplikasi.

Gas xenon dapat meningkatkan efek pendinginan yang lebih baik dalam melindungi otak. Gas xenon ini sebelumnya telah digunakan pada orang dewasa yang menjalani operasi bypass jantung, tapi teknik ini belum pernah digunakan pada bayi yang baru lahir.

Prof Marianne Thoresen dan Dr James Tooley menstabilkan Riley pada suhu 33,5 derajat celsius, sebelum mesin pernapasan Riley terhubung ke sistem pengiriman xenon selama 3 jam.

Riley dijaga agar tetap dingin selama 72 jam, lalu secara perlahan mulai dihangatkan hingga akhirnya ia bisa bernapas secara normal tanpa bantuan mesin pada hari kelima.

"Setelah tujuh hari Riley mulai menunjukkan tanda-tanda kesadaran hingga bisa melihat wajah ibunya dan memegang kepalanya sambil menyusui," ujar Prof Thoresen, seperti dikutip dari Telegraph, Senin (12/4/2010).

Riley dikirim dari Royal United Hospital dalam kondisi kritis, yaitu tidak ada tanda detak jantung sehingga harus dihidupkan kembali. Saat dipindahkan ke rumah sakit di Bristol, gelombang otaknya sudah menunjukkan tanda-tanda abnormal.

Prof Marianne Thoresen menuturkan pada tahun 2002, John Dingley dan dirinya mulai menyadari potensi dari xenon dalam hal pendinginan yang memungkinkan mengurangi potensi kecacatan.

"Selama 8 tahun kami telah melakukan percobaan di laboratorium dan melihat efek perlindungan dari xenon dalam hal pendinginan otak. Namun tantangan yang harus dihadapi saat itu adalah bagaimana memberikan gas yang aman dan efektif pada bayi baru lahir," ujar Prof Thoresen.

Dr Dingley pun telah mengembangkan peralatan untuk anestesi xenon pada orang dewasa selama 10 tahun, dan kini ia telah berhasil menciptakan sebuah mesin yang dapat mengirimkan gas xenon pada bayi yang baru lahir.

Tidak adanya efek samping dan kemampuannya untuk melindungi otak membuat pengobatan ini menjadi potensial untuk diterapkan pada bayi.



(ver/ir)

Vera Farah Bararah - detikHealth

Tidak ada komentar:

Posting Komentar